♥ Pengikut Setia ♥

Sunday, May 12, 2013

Selamat Hari Ibu


Renungan untukku dan saudaraku..


Pernahkah kita memarahi beliau disaat beliau sudah tak pasif lagi berbicara sehingga harus mengulang kalimat yang sama berulang kali…??
Yang ada dalam hatinya hanyalah ucapan “jangan memarahiku, dengarkan aku. Kenanglah ketika kecil kamu selalu memintaku membacakan cerita yang sama berulang ulang. Silih malam berganti aku lakukan hingga kamu tertidur”. Dan semua itu terjadi dengan tulus ikhlas.

Pernahkah kita memarahi beliau ketika banyak makanan yang tercecer kala makan, jika mengalami kesulitan mengenakan pakaian sendiri,.? 
Beliau hanya menjawab dengan ucapan dalam hati “Kenanglah saat aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang perlu kamu tau ketika kamu masih kecil”.”ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku untuk bergerak seperti sebelumnya, bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dengan tanganku, ketika mengajarimu melakukan langkah pertamamu”.

“Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Karena satu hal yang dapat membuatku berterima kasih kepadamu adalah ketulusan cintamu kepadaku”



Ingatkah kala kita merasakan kebahagiaan..??
Kepada siapa kita berbagi dengan kebahagiaan itu..??
Saat bahagia hanya kekasih yang pertama ingin kita temui
Saat sedih, duka, pilu, tertimpa musibah, yang terlintas dalam benak kita adalah ibu
Bila februari menyapa, terkirim bingkisan special buat kekasih yang selalu dibanggakan
Bila hari Ibu tiba, hanya sebuah tutur ucapan polos kita katakan “selamat hari ibu”.

Berapa banyak yang mampu menyuapi ibunya..??
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya..??
Berapa banyak yang dapat berhenti bekerja untuk menjaga ibunya..??
Berapa banyak yang rela membersihkan luka disekujur tubuh ibunya..??



IBU CAHAYA SURGAKU
Harum kembang mewangi disekujur tubuhmu
Terasa cahaya surga menyinari dalam jiwa
Tercipta bahagia dari rindu yang kian lama terpendam
Saat kutundukkan raga bersama kecupan kasih ditanganmu, Ibu..

Terkenang dari buaian sampai kini yang telah mampu melukai hatimu
kulihat wajahmu kian mengerut setelah masa tua hadir menuai
Ucap perih membuat kemilau airmata suci milikmu terlahir
Kiranya aku tak hilang arah hingga jalan hidupku tersemaikan

Andainya dapat kutulis noktah noktah cinta untukmu
Ingin sekali kutitipkan bersama semua kuntuman bunga yang indah bersemi
Dengan seluruh cinta yang kugenggam terasa tak cukup jika hanya itu
Sedang Dia tau takkan ada balasan setimpal dari belas kasihmu.



Terima Kasih Sudi Baca. ^.^

0 000 berbicara: